Permasalahan implementasi
pendekatan dan metode pembelajaran mutakhir dalam KBK dan KTSP,
ada 2 (dua) sisi permasalahan yang berbeda,
tetapi tidak bisa dipisahkan:
1. Masalah keterbatasan keterampilan (kemampuan).
Untuk masalah yang pertama ini dapat dibagi ke dalam dua kategori:
(a) kategori berat,
yaitu mereka yang menunjukkan ketidakberdayaan. Jangankan untuk
mempraktikan jenis-jenis pembelajaran mutakhir, mengenal judulnya pun
tidak. Yang ada dibenaknya, ketika mengajar dia berdiri di depan kelas –
atau bahkan hanya duduk di kursi guru- sambil berbicara menyampaikan
materi pelajaran mulai dari awal sampai akhir pelajaran, sekali-kali
diselingi dengan tanya jawab. Itulah yang dilakukannya secara terus
menerus sepanjang tahun; dan (b) kategori sedang.
Relatif lebih baik dari yang pertama, mereka sudah mengetahui
jenis-jenis pembelajaran mutakhir tetapi mereka masih mengalami
kebingungan dan kesulitan untuk menerapkannya di kelas, mereka bisa
mempraktikan satu atau dua metode pembelajaran mutakhir tetapi dengan
berbagai kekurangan di sana-sini.
2. Masalah keterbatasan motivasi (kemauan).
Untuk masalah yang kedua ini, pada
umumnya dari sisi kemampuan tidak ada keraguan. Mereka sudah memiliki
pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran mutakhir yang lumayan,
tetapi sayangnya mereka kerap dihinggapi penyakit keengganan untuk
mempraktikannya. Mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari
berbagai pelatihan dan workshop yang diikutinya. Sepulangnya dari
kegiatan pelatihan, semangat mereka berkobar-kobar, nge-full bak batere HP yang baru di-charge,
tetapi lambat laun semangatnya memudar dan akhirnya padam, kembali
menggunakan cara-cara lama. Hasil pelatihan pun akhirnya menjadi
sia-sia.
No Response to "METODE PEMBELAJARA"
Posting Komentar