Pendidikan

product

Detail |

Farmasi

product

Detail |

Tips dan Trik

product

Detail |

farmasi


Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.

CONTOH:

Petai Cina

(Leucaena leucocephala, Lmk. de wit)
Sinonim :
Leucaena glauca, Benth.
Familia :
Mimesaceae
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.

Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Cacingan, Gairah seks, Luka baru dan bengkak; Tluseben (kasura);
Pemanfaatan :
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Biji dari buah polong petai cina (Leucaena leucocephala) yang sudah tua setiap 100 gram mempunyai nilai kandungan kimia berupa : - Kalori 148 kalori, - Protein 10,6 gram, - Lemak 0,5 gram, - Hidrat arang 26,2 gram, - Kalsium 155 miligram, - fosfor 59 gram, - Zat besi 2,2 gram, - Vitamin A 416 SI, - Vitamin B1 0,23 miligram - Vitamin C 20 miligram.

No Response to "farmasi"

Posting Komentar